Anak Betawi Bercita-cita Tinggi


muhtadintyaslink.com. Dalam perjalanan akademik, pertama kali saya diberikan penilaian mengenai perkembangan anak menurut hasil observasi dan penilaian prestasi anak dan kemampuan adalah saat menjadi siswa Taman Kanak-Kanak. Perkembangan kemampuan yang diberikan penilaian saat itu adalah perkembangan bahasa, diantaranya adalah penguasaan aktif, pasif, mengucapkan syair dan dramatisasi. Selain itu, perkembangan motorik yang didalamnya ada penilaian perkembangan tulang-tulang atau otot-otot, keseimbangan badan dan koordinasi otot atau keterampilan. Ini adalah sebuah penilaian yang sangat komprehenship kala itu.

Ungkapan kreatif juga menjadi penilaian, diantaranya adalah menggambar, finger painting (menggambar dengan jari), prakaryaa, menyanyi dan menari atau ritmik. Kemampuan scholastik juga tidak kalah penting dalam laporan penilaian seorang guru TK dan kepala sekolah, bagaimana persiapan menulis, membaca dan berhitung. Semua itu adalah pelaporan perkembangan dan kemampuan yang dituangkan dalam selembar ijazah Taman Kanak-Kanak kepada saya.

Ijazah itu masih tersimpan rapi disebuah tempat yang aman bersama ijazah jenjang tertinggi dalam perjalanan anak Betawi dalam menempuh pendidikan. Saya adalah anak Betawi asli, banyak orang yang mengira kalau saya adalah bukan anak Betawi. Anak Betawi kok sekolahnya sampai jenjang S3 (Doktor), jarang sekali pendidikannya sampai jenjang tertinggi, kata banyak orang menyampaikan kepada saya.

Pada saat saya proses penyelesaian disertasi untuk syarat meraih gelar doktor harus bolak-balik ke perpustakaan untuk turnitin. Petugas perpustakaan juga pada awalnya tidak percaya kalau saya adalah anak Betawi yang mau menyelesaikan program doktor. Ooh jadi bapak anak Betawi? Ayo pak semangat untuk selesaikan turnitin agar cepat bisa ikut sidang tertutup dan sidang terbuka promosi doktor, buktikan bahwa anak Betawi juga bisa jadi doktor, itu ungkapan motivasi dari seorang petugas kepada saya saat itu di ruang perpustakaan.

Anak Betawi juga punya cita-cita yang sama, meraih kesuksesan untuk masa depan gemilang. Ini adalah impian saya sejak saya menjadi siswa Taman Kanak-Kanak. Berjuang dan berbuat adalah kata kunci bagi siapa saja yang ingin meraih impian. Ini kata saya anak Betawi dalam membangun peradaban maju, mewujudkan perubahan.

Penulis Muhtadin Tyas

Depok, 24 Mei 2024

6 thoughts on “Anak Betawi Bercita-cita Tinggi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *